AHLAN WA SAHLAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Ahlan wa sahlan ayuhal ikhwah arsitek peradaban.


Jumat, 30 Oktober 2009

PERNYATAAN SIKAP FSLDK MENGENAI DEHUMANISASI ZIONIS-ISRAEL ATAS PALESTINA & UMAT ISLAM

Pusat Komunikasi Nasional (Jamaah Nuruzzaman UKMKI Universitas Airlangga) &

Pusat Komunikasi Daerah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus



Bismillahir rahmanir rahim…

Sesungguhnya kamu (Bani Israil) akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kamu pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Maka apabila datang saat hukuman kejahatan yang pertama dari kejahatan itu, Kami mendatangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan besar, lalu mereka mencarimu keluar masuk kampung ke seluruh negeri. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana”

(QS. Al Israa’ 4-5).

Ahad (25/10/2009) lalu, ratusan pasukan zionis-Israel kembali mengepung & menyerbu masjidil Aqsha, tempat suci umat Islam. Dengan stun grenade (granat kejut), peluru karet & gas air mata mereka menyerang jama’ah, termasuk perempuan dan anak-anak, serta mencegah umat Islam lain untuk memasuki masjid.

Sementara itu kontrol total dan manipulasi yang dilakukan zionis-Israel atas sumber daya air juga telah menyengsarakan masyarakat Palestina, sebagaimana dilaporkan oleh Amnesty International 27 Oktober lalu.

Arogansi zionis-Israel yang selama ini terus meraja lela adalah suatu penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dan oleh karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusian sebagaimana tercermin dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, maka tidak selayaknya jika bangsa ini hanya menjadi penonton atas berbagai tragedi yang menimpa saudara-saudaranya di Palestina.

Sebagai manifestasi atas nilai kemanusian & keadilan, maka dengan ini FSLDK (Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus) tergerak untuk menyatakan sikap dan menyerukan:

1. Mengutuk kebijakan rasis-apartheid pemerintah zionis-Israel atas umat Islam & Kristen Palestina, khususnya kebijakan terbaru mengenai:

a. Pendudukan & penguasaan terhadap masjidil Aqsha dan usaha penghancuran atasnya. Serta;

b. Diskriminasi berupa pembatasan hak untuk mengakses sumber daya air bagi warga Palestina.

2. Mendukung perjuangan pembebasan Palestina serta mendesak para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, untuk mengusahakan perdamaian dunia, khususnya untuk Timur Tengah.

3. Menghimbau kepada seluruh pihak, baik individu maupun lembaga, yang mengakui nilai kemanusiaan untuk terus menyalurkan dukungan material maupun moril serta mendoakan agar bumi Palestina terbebas dari kebiadaban dan kekejian zionis-Israel.

Di tengah isu temporer mengenai terorisme di Indonesia yang disuntikkan media, elit penguasa dan aparat kepada bangsa ini secara massif & terintegrasi, rakyat Indonesia kini diuji kembali solidaritas dan jiwa kemanusiaannya dengan mencuatnya kembali kebengisan & teror zionis-Israel terhadap rakyat Palestina.

Stigma teroris yang dengan analogi generalisasi yang dicanangkan kepada berbagai kelompok-kelompok Islam tidak pernah layak jika dibandingkan dengan ulah radikal dan arogan teroris sejati bernama zionis, yang telah menebar kebencian dan teror terhadap ras lain, baik muslim maupun kristen, di Palestina.

Oleh karena itu mari kita tegakkan keadilan dengan mendukung perjuangan saudara-saudara kita di Palestina tanpa membedakan idealisme dan kepercayaan.

Surabaya, 28 Oktober 2009

Ketua Pusat Komunikasi Nasional

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus



Adistiyar Prayoga


Referensi:

- Amnesty International

- The Palestinian Information Center

Senin, 26 Oktober 2009

SALAM JIHAD UNTUK PARA PEJUANG DAKWAH KAMPUS

Mari! Marilah berpikir sejenak. Marilah merenungi tentang dakwah dan pergerakan. Mari luangkan waktu memikirkan Islam yang suci. Demi dakwah dan jamaa’ah, buanglah kesibukan duniawi. Raih keridhaanNya dengan berbuat lebih, lebih, dan lebih banyak lagi…

Dakwah kampus! Ikhwatifillah, kita adalah mahasiswa. Takdir kita adalah mahasiswa. Dakwah kampus adalah keniscayaan untuk kita. Pilihan Allah telah terjadi atas diri kita, menurut Allah kita adalah orang yang tepat untuk bekerja mensukseskan proyek Allah di kampus ini.

Pekerja?
Kita adalah pejuang yang bekerja, pekerja yang berjuang untuk Islam. Perjuangan itu adalah pengorbanan sebagaimana banyak yang berkata, pengorbanan untuk agama yang haq hingga akhir hayat. Itulah jalan kita…jalan yang pernah dilalui oleh para Nabi dan Rasul Allah.

Pengorbanan?
Pengorbanan…, tidak semudah mengucapkan katanya. Pengorbanan artinya ada yang dikorbankan. Tahap awal pengorbanan harus melalui dari ‘mulai dari diri sendiri’. Singkat kata : Pengorbanan membutuhkan tekad kita untuk berkorban…DIRI KITA TERKORBANKAN ke dalam perjuangan dakwah.

Seperti apa?
Seperti apa kita harus berkorban. Terlalu banyak, terlalu banyak bila diuraikan. Minimal kita mampu berkorban untuk diri sendiri. Mengorbankan waktu-waktu kita untuk meng’hidup’kan Islam. Ada waktu kuliah yang sedikit terganggu, kegiatan pribadi yang mungkin terpinggirkan…Minimal itulah sederhananya pengorbanan kita.

Ikhwatifillah, pertemuan kita di dalam tulisan ini. Izinkan mata hati kita melirik perjuangan kita untuk dakwah kampus. Lirikan tajam menuju dakwah kampus yang massif. Pandangan serius mengevaluasi kerja-kerja dakwah kita. Mempertahankan perjuangan generasi saat ini dan melirik generasi pengganti. Itulah hakikat pergerakan kita…

Hakikat?
Ya, itulah hakikat dakwah…Dakwah kaderisasi dan regenerasi adalah kepastian. Penglihatan seorang kader berkualitas adalah penglihatan yang visioner. Pasti, visioner dalam mem’follow-up’i setiap kerja-kerja dakwah. Tentu, kita lebih dahulu mengevaluasinya.

Sejauh mana?
Sejauh mana kita telah memberi yang terbaik? Pertanyaan sederhana yang cukup mencemaskan kebanggaan jiwa… Bila ada suatu pengakuan bahwa kita adalah pejuang dakwah kampus saat ini maka pastikanlah bahwa ini bukanlah karena kita.

Kita adalah produk dakwah kaderisasi para pejuang sebelum kita. Kita hadir di sini, bersama bertemu menggalang kekuatan, berjuang dengan kumpulan semangat berapi-api…Semuanya bukanlah hasil kerja kita. Kita ada di sini sebagai hasil kerja generasi sebelum kita. Bukti sederhana bahwa mereka telah bekerja dengan baik?

Lalu, kerja kita mana?
Usikan hati yang terdesak oleh sebuah pertanyaan mungil…
Kerja kita mana? Kerja kita adalah generasi setelah kita. Lihat saja dan perhatikan kualitas generasi pejuang setelah kita. Perhatikan seksama semangat mereka, tidak hanya kualitas tetapi kuantitas juga diperlukan…

Intinya apa?
Intinya terletak pada kualitas kerja kaderisasi dan regenerasi yang kita lakukan. Tampilan produk generasi pengganti mencerminkan kesuksesan perjuangan, pengorbanan, dan segala sesuatunya yang pernah kita rintis…

Mengakhiri ucapan salam jihad ini, sekedar mengutip kalimat populer aktifis dakwah kampus demi menyemangati kita kembali…”dan dakwah kampus begitu indah”… keindahannya mempesona mengibaskan hawa segar untuk triple area hidup kita, mempesona terhadap akal kita, mempesona terhadap ruh dan jasad kita. ***

oleh: KOMISI A BP PUSKOMNAS SUMBAGSEL
SUMBER: JHD (Jul Hasratman Daeli), Penulis lepas MCD FSLDK SUMBAR.