AHLAN WA SAHLAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Ahlan wa sahlan ayuhal ikhwah arsitek peradaban.


Selasa, 17 November 2009

Urgensi Aspek Ruhiyah Bagi Kader Dakwah

Barangkali kita pernah mendapati ada kader dakwah yang cukup handal dalam pengetahuan dan wawasan keislamannya namun minus dalam aspek ruhiyah. Pengetahuan dan wawasan keislamannya hanya mampu memberinya petunjuk tentang sebuah pemecahan persoalan dan kebenaran tetapi ia tidak mampu menghayati persoalan dan kebenaran tersebut. Seorang yang minus aspek ruhiyah seperti itu akan tampak kuat dalam pengembangan penalaran dan intelektualitas, namun "kering" dalam penjiwaan nuansa-nuansa sentuhan religius.
Ia hanya memiliki kekayaan warna pemikiran, namun miskin dalam emosionalitas keagamaan yang mampu memberi warna dalam pribadinya. Ketajaman analisis berpikir yang dimilikinya tidak diikuti dengan kecemerlangan hubungannya dengan Al-Khaliq, Allah SWT, dan ketinggiannya dalam akhlak. Kenyataan ini patut disayangkan.
Aspek ruhiyah adalah suatu kesadaran tentang eksistensi Allah SWT dengan segala sifat-Nya dan keterkaitan serta hubungan seseorang dengan Allah SWT yang mewarnai seluruh perilakunya. Aspek ruhiyah juga meliputi sejauh mana upaya seorang hamba dalam mendekati Tuhannya. Aspek ruhiyah akan memberi jiwa dalam tingkah laku yang dimunculkan oleh bentuk lahir manusia. Aspek ruhiyah adalah unsur dalam dari sebuah pemunculan perilaku manusia dalam kehidupannya.
Indikasi bahwa seseorang memiliki aspek ruhiyah yang kuat adalah adanya sikap ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Allah SWT. Ia menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan dalam segala hal yang dibarengi dengan kegigihan dan kesungguhannya dalam mengerjakan sebuah aktivitas. Ia berupaya keras untuk selalu mengisi kehidupannya dengan kebajikan dan perbuatan yang bermanfaat. Ia juga berupaya meninggalkan keburukan dan hal-hal yang tidak berguna. Ia gemar menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Perangainya sangat terjaga dan merupakan cerminan dari akhlak karimah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Seorang kader dakwah yang memiliki aspek ruhiyah yang kuat adalah seseorang yang mampu memberi makna terhadap setiap peristiwa yang terjadi dalam hubungan dirinya dengan Tuhannya dan segala kekuasaan yang dimiliki-Nya. Ia akan merasakan keberadaan Tuhan dalam berbagai peristiwa yang terjadi dan fakta-fakta yang disaksikannya.
Aspek ruhiyah akan selalu memberi motivasi terhadap seseorang dalam kehidupannya. Ia merupakan bara semangat dalam beraktivitas yang yang tidak mudah padam. Karena itu, kekuatan ruhiyah adalah kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh seseorang.
Betapa penting aspek ruhiyah bagi seorang kader dakwah. Ia mampu menjaga dari rasa frustasi dan putus asa ketika seseorang mengalami kekecewaan dan kegagalan. Aspek ruhiyah juga akan menjaga dari kegembiraan yang berlebihan dan rasa takabur apabila mengalami keberhasilan, kebahagiaan dan kemenangan. Aspek ruhiyah akan menjaga dari rasa malas berkelanjutan dalam beraktivitas dakwah.
Aspek ruhiyah juga akan memberikan semangat keberanian dengan mengharap perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Aspek ruhiyah akan mengobati hati seorang kader dakwah dari "sakitnya" dan menuntunnya dari gelap kepada terang-benderang. Aspek ruhiyah juga akan memberikan kesabaran dan keteguhan untuk tetap istiqomah dalam berda'wah. Aspek ruhiyah akan memberikan optimisme dan harapan terhadap masa depan dakwah. Aspek ruhiyah akan membangkitkan semangat berkorban yang tinggi yang diiringi dengan keyakinan kuat bahwa Allah SWT akan memberikan balasan yang lebih baik lagi.
Aspek ruhiyah akan menggerakkan seorang kader dakwah untuk menyerap segala pertolongan dan kekuatan dari Allah SWT melalui segenap perilaku dan keutamaan ibadah-ibadahnya. Aspek ruhiyah akan mengundang datangnya petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT melalui kesungguhan memohon penjelasan dalam melangkah di jalan da'wah. Aspek ruhiyah akan membangkitkan simpati dari obyek dakwah, bahkan bukan tidak juga dari musuh dakwah, karena keutamaan perangai dan perilakunya. Aspek ruhiyah akan mendatangkan segala bantuan dan kelebihan bagi seorang kader dakwah dalam menjalani dunia dakwahnya.
Apabila organisasi gerakan dakwah terdiri dari individu-individu yang kuat dalam aspek ruhiyahnya dan dijadikannya aspek ruhiyah itu sebagai salah satu hal yang diperhatikan, maka oraginsasi ini akan memiliki kelebihan dan keunggulan dalam menjalani gerakan dakwahnya. Tidak sedikit pertolongan dan bantuan Allah SWT akan diberikan kepada organisasi tersebut dalam mencapai keberhasilan dan kemenangannya. Inilah peran penting aspek ruhiyah bagi sebuah organisasi gerakan dakwah.
Agar terbentuk aspek ruhiyah yang kuat pada seorang kader dakwah, maka diperlukan pembinaan ruhiyah (tarbiyah ruhiyah) secara berkesinambungan. Karena itu organisasi gerakan dakwah harus memiliki program pembinaan ruhiyah bagi para kadernya. Pembinaan ruhiyah ini dapat dilakukan melalui penyampaian materi-materi yang mengantarkan kepada pemahaman tentang Allah SWT beserta segala sifat dan kekuasaan-Nya, penjelasan tentang kehidupan akhirat, janji-janji dan ancaman Allah kepada manusia dan sebagainya.
Pemberian pemahaman harus diiringi dengan pembiasaan praktek-praktek ibadah (mulai dari yang fardhu sampai dengan ibadah-ibadah sunnah yang utama), membiasakan untuk introspeksi diri (muhasabah), pengenalan kekuasaan Allah SWT pada alam semesta secara langsung dan lainnya yang bersifat praktis. Juga jangan dilupakan tentang penanaman akhlak karimah dengan segala keutamaannya.
Jika ingin mencapai kelebihan dan keberhasilan, pembinaan ruhiyah tidak boleh diabaikan oleh gerakan dakwah. Sekalipun pembinaan ruhiyah bukanlah satu-satunya pembinaan yang harus dilakukan, namun pengabaian terhadap pembinaan ruhiyah akan berakibat kepada tidak utuhnya sebuah gerakan dakwah. Agar diperoleh pribadi-pribadi muslim paripurna sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, maka pembinaan ruhiyah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan secara berkesinambungan.
Namun perlu diingat bahwa untuk mencapai aspek ruhiyah yang kuat pada seseorang bukanlah pekerjaan yang mudah dan waktu yang singkat. Gerakan dakwah harus bersungguh-sungguh, penuh kesabaran yang berkelanjutan dalam melakukan pembinaan ruhiyah terhadap kader-kadernya. Jerih payah ini suatu saat nanti akan menampakkan hasil. Insya Allah